Sexava atau Belalang (Sexava nubilalis), dalam bahasa lokal: botoboto, merupakan salah satu hama yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada tanaman kelapa. Hama ini memakan anak daun mulai dari pinggir ke bagian tengah daun, kadang dimakan sebagian atau sampai ke lidi. Bekas gigitan biasanya tidak rata. Serangan berat, terlihat pada pelepah daun bagian bawah yang hanya tinggal lidi saja.
Oleh sebagian petani yang ada di Pulau Karakelang yang merupakan pulau terbesar di gugusan kepulauan Talaud, pengendalian hama ini lebih banyak menggunakan insektisida (secara kimia). Tindakan pencegahan yang dilakukan yaitu dengan menginjeksi/membor batang pohon kelapa dan mengisinya dengan zat kimia. Seperti kita ketahui bersama, zat kimia tersebut memiliki efek samping negatif bagi kesehatan, lingkungan, bahkan bagi makhluk hidup lain termasuk Burung Sampiri Nuri Talaud - Eos histrio talautensis, yang konon merupakan predator/pemangsa sexava. Bentuk dan warna telur Botoboto atau Sexava seperti buah padi masak (gabah). Botoboto betina meletakkan telurnya pada malam hari di dalam tanah atau pasir dekat batang kelapa pada kedalaman 1 – 5 cm. Telur diletakkan juga di antara perakaran kelapa, di bawah lumut-lumut, serta di sela-sela batang kelapa dengan periode perkembangan dari telur sampai menjadi belalang/botoboto mati adalah untuk betina 265 hari dan untuk jantan 238 hari.
Oleh karenanya, walaupun botoboto dewasa sudah memakan daun kelapa yang sudah mengandung insektisida (kimia), lalu mati atau bahkan menjadi kebal/resisten/tahan terhadap zat kimia, masih ada telur-telur yang akan berkembang menjadi botoboto dewasa yang akan menyerang kembali tanaman kelapa tersebut. Dengan teknik Permakultur (yang ramah Lingkungan) diharapkan dapat menekan populasi botoboto, sehingga kelestarian lingkungan tetap terjaga. Salah satu teknik yang digunakan adalah pembersihan areal tanaman kelapa, lalu ditaburi dengan garam.
Penggaraman areal tanaman kelapa, selain mengurangi populasi telur sexava yang biasanya diletakkan oleh sexava betina di tanah atau imago (sexava dewasa), juga untuk mengurangi penggunaan bahan atau pestisida/insektisida kimia yang sering dilakukan oleh petani di kepulauan Talaud ini. Kita ketahui bersama, garam (Natrium Clorida, NaCl) merupakan salah satu nutrisi atau mineral untuk perkembangan tanaman kelapa. Di Kabupaten Kepulauan Talaud, Gerakan Penggaraman Tanaman Kelapa telah dicanangkan oleh Bupati Kepulauan Talaud, Bapak Petrus Simon Tuange, S.Sos, M.Si, pada kegiatan Hari Bumi 2018 di Desa Tuabatu, Kecamatan Tampan’amma.
Salam Porodisa Satu Hati Untuk Talaud Lestari